UntukAnak.com – Masalah stunting pada anak hingga saat ini masih menjadi problematika yang perlu segera ditangani oleh semua kalangan. Mengingat dampak yang ditimbulkannya cukup serius.
Secara global, stunting telah diderita lebih dari ratusan juta anak dari seluruh dunia. Dan menyebabkan 1 juta kematian anak tiap tahunnya (Yanti, Universitas Fort De Kock Bukittinggi)
Stunting sendiri adalah kondisi dimana pertumbuhan anak mengalami gangguan. Hal ini disebabkan oleh malnutrisi yang mengakibatkan tubuh anak lebih pendek atau sangat pendek daripada anak-anak seusianya.
BACA JUGA : Atasi Nafsu Makan Anak Yang Turun Dengan Curvino Kids
Berikut ini adalah ciri-ciri stunting pada anak yang perlu diketahui!
- Pertumbuhan badan melambat
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Wajah lebih muda dari usianya
- Anak kurang fokus
- Memori belajar lambat
- Saat berbicara anak tidak mau menatap mata
- Di usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam
- Pubertas yang terlambat
Selain menyebabkan kematian, stunting pada anak juga mengakibatkan penurunan kecerdasan, penurunan produktivitas saat mereka dewasa kelak, dan meningkatkan resiko penyakit kronik.
Menurut Yanti, dkk dari Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners Universitas Fort de Kock Bukittinggi. Beberapa faktor berikut ini adalah penyebab stunting pada anak.
1. Pengetahuan Ibu yang Rendah
Hal ini berkaitan dengan bagaimana pengambilan keputusan ibu terhadap gizi dan perawatan kesehatan sang anak. Dengan adanya pengetahuan yang baik, ibu tentu akan lebih mempertimbangkan gizi atau perawatan apa saja yang baik untuk anak.
2. Pola Asuh Orang Tua yang Tidak Tepat
Anak-anak dengan pemberian makan yang kurang baik, atau praktik terkait kebersihan yang tidak baik sangat berpengaruh terhadap stunting pada anak.
BACA JUGA : Bunda Wajib Tau ! Ini Beberapa Herbal Untuk Menambah Nafsu Makan Anak
3. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Hal ini terkait dengan status gizi saat ibu hamil. Dengan asupan gizi yang bagus saat ibu hamil, resiko BBLR bisa diminimalisir.
Selain itu, pemberian gizi cukup saat anak telah lahir meski dengan BBLR, seperti pemberian ASI ekslusif, pemantauan perkembangan balita bisa dilakukan untuk mencegah stunting.
4. Status Ekonomi Keluarga
Kesulitan ekonomi akan mengakibatkan kurangnya daya beli terhadap makanan yang bergizi baik, selain itu kondisi lingkungan seperti sanitasi dan ketersediaan sumber air bersih juga turut menjadi penyebab terjadinya stunting.
Sumber :
Saadah, N., & Kp, S. (2020). Modul Deteksi Dini Pencegahan dan Penanganan Stunting. Scopindo Media Pustaka.
Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada Anak: Tinjauan Literatur. Real In Nursing Journal, 3(1), 1-10.
